Friday, March 7, 2008

Ritual Yahudi Maroko: devisa Negara?

Oleh: Arwani Syaerozi

“al Massae” surat kabar bonafid di Maroko menurunkan liputan menarik seputar aktifitas umat Yahudi di Maroko, hari ini (Jum’at 7/03/08) dalam rublik politiknya mengupas ritual tahunan komunitas Yahudi Maroko, baik yang masih menetap maupun yang telah tinggal di luar. “500 wisatawan asing Yahudi akan datang untuk melaksanakan Haji di kota Tetouan” tulis harian al Massae dalam judul besarnya. Acaranya sendiri akan berlangsung selama tiga hari, yaitu dari tanggal 14 sampai 16 Maret.

Dalam sejarah Maroko, Tetouan merupakan salah satu kota yang pernah menjadi pusat kaum Yahudi, pada zaman dulu kota ini menampung sekitar 35 ribu orang Yahudi. Namun, saat ini hanya tersisa 7 keluarga saja yang masih bertahan tinggal di kota yang secara geografis terletak di ujung utara kerajaan Maroko. Sebab mayoritas dari mereka telah hijrah ke Israel dan beberapa Negara Eropa. Menurut Ester bin Dahan - penulis Yahudi asal Tetouan yang sekarang telah menetap di Spanyol – orang Yahudi di Tetouan memutuskan untuk hijrah disebabkan oleh kondisi yang tidak menjanjikan, “posisi kami di Tetouan termarjinalkan” jelas Ester.

Ritual tahunan Yahudi Maroko yang diberi nama “Kelahiran haylulah ar Ra’bain Ishak bin al Walid” ini sampai sekarang masih menjadi seremonial tertutup, pasalnya, mereka masih khawatir dengan aksi penentang Yahudi, gelombang anti Zionis Israel kerap memukul rata kaum Yahudi secara keseluruhan, walaupun sebenarnya rakyat Maroko telah dewasa dalam menyikapi perbedaan (Islam-Yahudi). Hal inilah yang mendorong instansi keamanan Maroko bekerja ekstra dalam melindungi komunitas Yahudi dalam melaksanakan ritual keagamaannya. Sebab kerajaan yang dipimpin oleh Amir al mu’minin (pimpinan kaum beriman) ini memberikan rakyatnya hak kebebasan berakidah dan menjalankan keyakinannya.

Bagaimanapun, Maroko yang sedang gencar mempromosikan produk pariwisata dan menjadikannya sektor terbesar dalam devisa negera, berusaha untuk mensukseskan ritual keagamaan tersebut. Walaupun di banyak tempat di bumi Maroko - saat ini - sedang marak diadakan demonstrasi menentang kebiadaban kaum Zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Slogan: “Israel mampus !!!” dan pembakaran bendera Israel yang menjadi pemandangan lumrah dalam setiap aksi demonstrasi, tidak akan mengganggu jalannya seremonial ini, sebab rakyat Maroko telah mampu membedakan antara jaringan Zionis dan umat Yahudi secara umum.